kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang jangka sorong,,,,
semoga bisa bermanfaat,,,,!!
selamat membaca ..!! ^-^
selamat membaca ..!! ^-^
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan
penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter
sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam
sebuah tabung.
Pada gambar disamping ditunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong.
(sorot masing-masing bagian dari jangka sorong tersebut untuk mengetahui nama
setiap bagian).
Secara umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan
rahang geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang
terdapat pada rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang
geser.
Sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2
skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala
nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang
saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala
nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil
dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi
ketelitian jangka sorong adalah : x = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm
Dengan ketelitian 0,005 cm, maka jangka sorong dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng atau cincin dengan lebih teliti (akurat).
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jangka sorong dapat
dipergunakan untuk mengukur diameter luar sebuah kelereng, diameter dalam
sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman sebuah tabung. Berikut
akan dijelaskan langkah-langkah menggunakan jangka sorong untuk keperluan
tersebut
2.1.1. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya kelereng) dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut
·
Geserlah
rahang geser jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk
diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
·
Letakkan
benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
·
Geserlah
rahang geser kekiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua
rahang
·
Catatlah
hasil pengukuran anda
2.1.2 Mengukur diameter dalam
Untuk mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam
sebuah cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
·
Geserlah
rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
·
Letakkan
benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
masuk ke dalam benda/cincin tersebut
·
Geserlah
rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh
kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
·
Catatlah
hasil pengukuran anda
2.1.3 Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
·
Letakkan
tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
·
Putar jangka
(posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang
akan diukur dalamnya.
·
Geserlah
rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar
tabung.
·
Catatlah
hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan
dengan langkah sebagai berikut :
1.
Bacalah
skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala
nonis.
2.
Bacalah
skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
3.
Hasil
pengukuran dinyatakan dengan persamaan :
Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil
jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena x = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran
(xo) harus juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka
sorong yang memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir
(desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga
hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai :
Panjang L =
xo + x
Misalnya L =
(4,990 + 0,005) cm
Jangka
sorong biasanya digunakan untuk:
1. mengukur
suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. Mengukur
sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya)
dengan cara diulur;
3. Mengukur
kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan”
bagian pengukur.
4. Jangka
sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
ayo pasang iklan GRATIS GRATIS GRATIS www.baguslagi.com
BalasHapus